Senin, 22 April 2013

SEJARAH AKUNTANSI


SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
SEJARAH AKUNTANSI
Sejarah dan perkembangan akuntansi  adalah suatu hal yang sangat penting di dalam memahami dan menghargai praktik-praktik yang berlaku sekarang dan di masa depan, sekaligus sebagai struktur institusional dari displin ilmu itu sendiri.
          Sejarah awal akuntansi, jika kita ingi melacak ilmu akuntansi ke asal usulnya. Kita secara alamiah akan menganggap penemuan pertamanya akan berasal dari para pedagang yang pertama dan tidak ada seorang pun yang layak mengklaim hal tersebut pada masa itu selain orang-orang Arab. Orang-orang Mesir, yang selama beberapa masa menunjukkan kejayaannya di dunia perdagangan, memperoleh pemikiran melakukan perdagangan melalui interaksinya dengan bangsa lain dan dari merekalah orang-orang Mesir harus mel;akukan suatu bentuk pertama dari akuntansi, yang menurut cara perdagangan yang umum, dikomunikasikan ke seluruh kota-kota di Timur Tengah.
      Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya system pembukuan berpasangan.  Ada berbagai scenario yang dihasilkan oleh usaha-usah tersebut.  Sebagian besar scenario tersebut mengakui bahwa system pencatatan telah ada dalam berbagai peradaban. Diantaranya adalah peradaban Kaldea- Babilonia, Astria, dan Samaria, yang merupakan pembentuk system pemerintah pertama di dunia, pembentuk system bahasa tulisan tertua membentuk “poros tempat berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen”, perdaban China, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dan canggih selama Dinasti Chao. Peradaban Yunani, dimana Zenon, manajer serta Appolonius , memperkenalkan system akuntansi pertanggung jawaban yang luas, dan peradaban Roma, dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipil yang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara.  Adanya bentuk-bentuk pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai factor diantaranya penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system decimal, penyebaran pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya literasi (kemelehurufan) dan adanya medium pertukaran yang baku A Litleton menyebutkan tujuh prakondisi dan timbulnya pembukuan yang sistimatis :
  1. Seni menulis.  Karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan.
  2. Arimetika.  Karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari serangkaian komputasi sederhana. 
  3. Kekayaan Pribadi.  Karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan fakta tentang kekayaan, dan hak atas kekayaan.
  4. Uang. Yaitu (perantara dalam perekonomian), karena pembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam denominator umum ini.
  5. Kredit. Yaitu  (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk membuat catatan tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian.
  6. Perniagaan. Karena pertukaran yang hanya bersifat local tidak cukup memberi tekanan (volume usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan yang berbeda-beda ke dalam suatu system.
  7. Modal. Karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak mungkin.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI
          Perkembangan akuntansi umumnya sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu badan usaha. Kehadiran kedua lembaga ini memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Sebenarnya manusia sudah mengenal akuntansi sejak manusia mulai bias menghitung dan membuat catatan.
          Perkembangan tersebut dengan sendirnya menyebabkan manusia memerlukan system pencatatan yang lebih baik. Catatan ini memuat data tentang barang-barang yang diperdagangkan, laba-rugi, dan bertambah atau berkurangnya kekayaan yang dimiliki sehingga dapat diketahui sejauh mana kemajuan suatu badan usah ayang telah dicapai.
          Pada abad XV tepatnya pada tahun 1494, terlihat perkembangan akuntansi ebagai ajran dan ilmu. Perkembangan itu mencuat dengan dikarangnya sebuah buku oleh seorang ahli matematika yang bernama LUCAS PACIOLO dengan judul Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita. Yang di dalamnya terdapat dua buah bab – de Computis et Scripturis- yang menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan.
          Pembukuan berpasangan adalah pembukuan semua transaksi ke dalam dua aspek, yaitu debet dan kredit. Kedua aspek ini ditata sedemikian rupa agar selalu dalam keadaan seimbang. Semua pencatatan , harus dilakukan secara berpasangan. Catatan bersifat diskripti, Paciolo menyarankan bahwa “tidak hanya nama pembeli atau penjual dan penjelasan mengenai berat, ukuran, dan harga barang  yang dicatat, tetapi syarat pembayaran juga ditunjukkan “dan” jika kas diterima atau dibayarkan,  catatannya mencantumkan jenis mata uang dan nilai konversinya. Paciolo menyarankan penghitungan profit periodic dan penutupan buku. Adalah baik untuk menutup buku setiap tahun, khususnya jika sedang bekerja sama dengan orang lain. Akuntansi membuat kerjasama berlangsung lama. Cara ini menghasilkan system pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, serta penguasaha dapat mempunyai gambaran tentang laba-rugi usaha, harta yang dimiliki perusahaan sera hak milik.
         
PERKEMBANGAN  AKUNTANSI DI INDONESIA
            Di Indonesia, perkembagan akuntansi mulai tampak setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun 1970 sehingga kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Dengan demikian, kebutuhan dunia usaha terhadap akuntansi tumbuh pula dan berkembanglah sistem Kontinental yang dibawa oleh penjajah Belanda yang dikenal dengan tata buku.
            Terdapat perbedaan antara tata buku dan akuntansi. Tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses akuntansi seperti pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas-aktivitas lain yang bertujuan untuk menciptakan informasi akuntansi yang berdasar pada data akuntansi. Sedangkann akuntansi meliputi kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal (penganalisisan dan penginterpretasian informasi akuntansi). Dengan demikian tata buku    (pembukuan)  hanyalah sebagian dari akuntansi.
            Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan diganti oleh Jepang, tenaga-tenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus akuntansi yang merupakan bakal tenaga akuntansi di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra-putri Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu akuntansi.
            Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diakui oleh perguruan tinggi negeri lainya. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem Kontinental bergeser ke sistem Angolo Saxon Amerika Serikat. Pesatnya perkembangan system akuntansi Anglo saxon di Indonesia disebabkan oleh:
ü  Adanya penanaman modal asing (PMA) di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi. Dimana sebagian besar PMA menggunakan system akuntansi Anglo saxon
ü  Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan pengembangan akuntansi menyelesaikan studynya di Amerika, sehingga ilmu yang dimiliki diterapkan di Indonesia.
            Untuk mengembangkan akuntansi, Pada tahun 1957 berdirilah organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Namun, baru tahun 1967 dengan dibukanya penanaman modal asing, akuntansi di Indonesia berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan standar Akuntansi keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di Indonesia.

AKUNTANSI DAN KAPITALISME
Hubungan antara akuntansi dan kapitalisme ini selanjutnya dikenal sebagai tesis atau argument Sombart. Ia mengemukakan bahwa transformasi aktiva menjadi nilai-nilai abstrak dan ekspresi kuantitatif dari aktivitas bisnis dan akuntansi yang sitematis dalam bentuk pembukuan pencatatan berpasangan membuat adanya kemungkinan untuk seorang wirausahawan yang ia lakukan serta melakukan pemisahan dari pemilik dan bisnis itu sendiri, sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan.
Sombart melakukan tindakan yang tepat dalam mengarahkan perhatian kepada hubungan antara akuntansi dan penggunaan kapitalisme. System pembukuan pencatatan berpasangan memang memiliki kemampuan untuk membuat kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun kemampuan pecatatan berpasangan dalam menunjukkan keberhasilan atau kegagalan dari suatu bisnis perusahaan selama satu periode waktu tertentu saat itu belum diperhatikan oleh para pedagang Inggris pada awalnya, kapasitas dari pencatatan berpasangan dalam mengumpulkan data mengenai masing-masing aktivitas operasi, digabungkan dengan kemampuannya untuk menata urusan dan akun-akun mereka, pada akhirnya merangsang dan merasionalisasikan aktivitas dari para pedagang Inggris tersebut.

PENGERTIAN AKUNTANSI
        Menurut Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
          Sedangkan menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.
          Dengan demikian, secara singkat akuntansi berarti rekening atau perkiraan. Interpretasi akuntansi terdiri dari tiga bagian yaitu: (1) pengidentifikasian, mengenalai aatu memilah peristiwa-peristiwa ekonomi yang merupakan laporan keuangan/transaksi; (2) mencatat, pencatatan dilakukan secara sistematis, kemudian pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas; (3) pengukuran, menetapkan nilai dari peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan uang; dan (4) pengkomunikasian, menyajikan informasi berdasarkan transaksi yang sedang atau sudah berlangsung.
PEMAKAI AKUNTANSI
          Setelah diidentifikasi siapa kelompok pemakai kemudian ditentukan dan ditetapaknan informasi apa yang diperlukan. Jenis informasi ini menentukan data ekonomi mana yang akan dikumpulkan dan diproses oleh system akuntansi. Akhirnya, system akuntansi akan mengeluarkan laporan yang menyajikan informasi-informasi pokok kepada pemakainya.
            Pemakai informasi akuntansi bias digolongkan menjadi dua kelompok , yaitu :
1.    Pemakai Informasi Akuntansi Secara Intern
            Adalah pimpinan atau manajer perusahaan, para manajer adalah pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi.
2.    Pemakai Informasi Akuntansi Secara Ekstera, yaitu :
v  Pemilik
v  Kreditor
v  Pemerintah
v  Karyawan
v  Investor

KEGUNAAN AKUNTANSI
a.  Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan) yang akurat sehingga pemakai dapat mengambil keputusan dengan tepat.
b.  Untuk memberikan pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan
c.   Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun (maju mundurnya perusahaan)

PRINSIP AKUNTANSI DI INDONESIA
          Menurut prinsip akuntansi di Indonesia, tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan pada dasarnya untuk menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan Umum laporan keuangan, yaitu :
1)  Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.
2)  Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahaan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiaban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3)  Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4)  Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan.
5)  Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan.
Tujuan Kualitatif, yaitu :
ü   Relevan
ü   Dapat dimengerti
ü   Daya uji
ü   Netral
ü   Tepat waktu
ü   Daya banding
ü   Lengkap


           
           


         

         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar