SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
SEJARAH
AKUNTANSI
Sejarah
dan perkembangan akuntansi adalah suatu
hal yang sangat penting di dalam memahami dan menghargai praktik-praktik yang
berlaku sekarang dan di masa depan, sekaligus sebagai struktur institusional
dari displin ilmu itu sendiri.
Sejarah awal akuntansi, jika kita ingi
melacak ilmu akuntansi ke asal usulnya. Kita secara alamiah akan menganggap
penemuan pertamanya akan berasal dari para pedagang yang pertama dan tidak ada
seorang pun yang layak mengklaim hal tersebut pada masa itu selain orang-orang
Arab. Orang-orang Mesir, yang selama beberapa masa menunjukkan kejayaannya di
dunia perdagangan, memperoleh pemikiran melakukan perdagangan melalui
interaksinya dengan bangsa lain dan dari merekalah orang-orang Mesir harus
mel;akukan suatu bentuk pertama dari akuntansi, yang menurut cara perdagangan
yang umum, dikomunikasikan ke seluruh kota-kota di Timur Tengah.
Berbagai
usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya system
pembukuan berpasangan. Ada berbagai
scenario yang dihasilkan oleh usaha-usah tersebut. Sebagian besar scenario tersebut mengakui
bahwa system pencatatan telah ada dalam berbagai peradaban. Diantaranya adalah
peradaban Kaldea- Babilonia, Astria, dan Samaria, yang merupakan pembentuk
system pemerintah pertama di dunia, pembentuk system bahasa tulisan tertua
membentuk “poros tempat berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen”,
perdaban China, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dan
canggih selama Dinasti Chao. Peradaban Yunani, dimana Zenon, manajer serta
Appolonius , memperkenalkan system akuntansi pertanggung jawaban yang luas, dan
peradaban Roma, dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat
laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipil yang tergantung pada tingkat kekayaan
yang dinyatakan warga negara. Adanya
bentuk-bentuk pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai
factor diantaranya penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system
decimal, penyebaran pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang
murah, meningkatnya literasi (kemelehurufan) dan adanya medium pertukaran yang
baku A Litleton menyebutkan tujuh prakondisi dan timbulnya pembukuan yang
sistimatis :
- Seni menulis. Karena pembukuan pertama-tama adalah
suatu pencatatan.
- Arimetika. Karena aspek-aspek mekanis pembukuan
terdiri dari serangkaian komputasi sederhana.
- Kekayaan Pribadi. Karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan
fakta tentang kekayaan, dan hak atas kekayaan.
- Uang. Yaitu (perantara dalam
perekonomian), karena pembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi dalam
kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam denominator umum
ini.
- Kredit. Yaitu (transaksi yang belum selesai), karena
dorongan untuk membuat catatan tidak begitu kuat jika semua transaksi
pertukaran telah selesai pada saat kejadian.
- Perniagaan. Karena pertukaran yang hanya
bersifat local tidak cukup memberi tekanan (volume usaha) untuk mendorong
orang mengkoordinasikan gagasan yang berbeda-beda ke dalam suatu system.
- Modal. Karena tanpa modal perniagaan
akan tidak berarti dan kredit akan tidak mungkin.
PERKEMBANGAN
AKUNTANSI
Perkembangan akuntansi umumnya sejalan
dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu badan usaha. Kehadiran kedua
lembaga ini memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di
dalamnya. Sebenarnya manusia sudah mengenal akuntansi sejak manusia mulai bias
menghitung dan membuat catatan.
Perkembangan tersebut dengan sendirnya
menyebabkan manusia memerlukan system pencatatan yang lebih baik. Catatan ini
memuat data tentang barang-barang yang diperdagangkan, laba-rugi, dan bertambah
atau berkurangnya kekayaan yang dimiliki sehingga dapat diketahui sejauh mana
kemajuan suatu badan usah ayang telah dicapai.
Pada abad XV tepatnya pada tahun 1494,
terlihat perkembangan akuntansi ebagai ajran dan ilmu. Perkembangan itu mencuat
dengan dikarangnya sebuah buku oleh seorang ahli matematika yang bernama LUCAS PACIOLO dengan judul Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni
et Proportionalita. Yang di dalamnya terdapat dua buah bab – de Computis et Scripturis- yang
menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan.
Pembukuan berpasangan adalah pembukuan
semua transaksi ke dalam dua aspek, yaitu debet
dan kredit. Kedua aspek ini ditata
sedemikian rupa agar selalu dalam keadaan seimbang. Semua pencatatan , harus dilakukan
secara berpasangan. Catatan bersifat diskripti, Paciolo menyarankan bahwa
“tidak hanya nama pembeli atau penjual dan penjelasan mengenai berat, ukuran,
dan harga barang yang dicatat, tetapi
syarat pembayaran juga ditunjukkan “dan” jika kas diterima atau
dibayarkan, catatannya mencantumkan
jenis mata uang dan nilai konversinya. Paciolo menyarankan penghitungan profit
periodic dan penutupan buku. Adalah baik untuk menutup buku setiap tahun,
khususnya jika sedang bekerja sama dengan orang lain. Akuntansi membuat
kerjasama berlangsung lama. Cara ini menghasilkan system pembukuan yang
sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, serta penguasaha dapat mempunyai
gambaran tentang laba-rugi usaha, harta yang dimiliki perusahaan sera hak
milik.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI INDONESIA
Di Indonesia, perkembagan akuntansi
mulai tampak setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun
1970 sehingga kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia
untuk menanamkan modalnya. Dengan demikian, kebutuhan dunia usaha terhadap
akuntansi tumbuh pula dan berkembanglah sistem Kontinental yang dibawa oleh
penjajah Belanda yang dikenal dengan tata
buku.
Terdapat perbedaan antara tata buku
dan akuntansi. Tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif
dari proses akuntansi seperti pencatatan, peringkasan, penggolongan dan
aktivitas-aktivitas lain yang bertujuan untuk menciptakan informasi akuntansi
yang berdasar pada data akuntansi. Sedangkann akuntansi meliputi kegiatan yang
bersifat konstruktif dan analitikal (penganalisisan dan penginterpretasian
informasi akuntansi). Dengan demikian tata buku (pembukuan)
hanyalah sebagian dari akuntansi.
Pada saat Belanda meninggalkan
Indonesia dan diganti oleh Jepang, tenaga-tenaga akuntansi mengalami
kekosongan. Atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus akuntansi yang
merupakan bakal tenaga akuntansi di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka dan
mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra-putri Indonesia dikirim ke luar
negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu akuntansi.
Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diakui oleh perguruan tinggi negeri lainya. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem Kontinental bergeser ke sistem Angolo Saxon Amerika Serikat. Pesatnya perkembangan system akuntansi Anglo saxon di Indonesia disebabkan oleh:
Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diakui oleh perguruan tinggi negeri lainya. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem Kontinental bergeser ke sistem Angolo Saxon Amerika Serikat. Pesatnya perkembangan system akuntansi Anglo saxon di Indonesia disebabkan oleh:
ü Adanya penanaman modal asing (PMA)
di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi.
Dimana sebagian besar PMA menggunakan system akuntansi Anglo saxon
ü Hampir sebagian besar mereka yang
berperan dalam kegiatan pengembangan akuntansi menyelesaikan studynya di
Amerika, sehingga ilmu yang dimiliki diterapkan di Indonesia.
Untuk mengembangkan akuntansi, Pada
tahun 1957 berdirilah organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Namun, baru
tahun 1967 dengan dibukanya penanaman modal asing, akuntansi di Indonesia
berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan standar Akuntansi keuangan
(SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di Indonesia.
AKUNTANSI DAN KAPITALISME
Hubungan antara akuntansi dan
kapitalisme ini selanjutnya dikenal sebagai tesis atau argument Sombart. Ia mengemukakan
bahwa transformasi aktiva menjadi nilai-nilai abstrak dan ekspresi kuantitatif
dari aktivitas bisnis dan akuntansi yang sitematis dalam bentuk pembukuan
pencatatan berpasangan membuat adanya kemungkinan untuk seorang wirausahawan
yang ia lakukan serta melakukan pemisahan dari pemilik dan bisnis itu sendiri,
sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan.
Sombart melakukan tindakan yang
tepat dalam mengarahkan perhatian kepada hubungan antara akuntansi dan
penggunaan kapitalisme. System pembukuan pencatatan berpasangan memang memiliki
kemampuan untuk membuat kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Meskipun kemampuan pecatatan berpasangan dalam menunjukkan keberhasilan atau
kegagalan dari suatu bisnis perusahaan selama satu periode waktu tertentu saat
itu belum diperhatikan oleh para pedagang Inggris pada awalnya, kapasitas dari
pencatatan berpasangan dalam mengumpulkan data mengenai masing-masing aktivitas
operasi, digabungkan dengan kemampuannya untuk menata urusan dan akun-akun
mereka, pada akhirnya merangsang dan merasionalisasikan aktivitas dari para
pedagang Inggris tersebut.
PENGERTIAN AKUNTANSI
Menurut
Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi adalah suatu sistem
informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian
ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Sedangkan
menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran,
penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu
manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk
membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi
adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas
keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.
Dengan
demikian, secara singkat akuntansi berarti rekening atau perkiraan.
Interpretasi akuntansi terdiri dari tiga bagian yaitu: (1) pengidentifikasian,
mengenalai aatu memilah peristiwa-peristiwa ekonomi yang merupakan laporan
keuangan/transaksi; (2) mencatat, pencatatan dilakukan secara sistematis,
kemudian pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas; (3) pengukuran, menetapkan
nilai dari peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan uang; dan (4)
pengkomunikasian, menyajikan informasi berdasarkan transaksi yang sedang atau
sudah berlangsung.
PEMAKAI AKUNTANSI
Setelah
diidentifikasi siapa kelompok pemakai kemudian ditentukan dan ditetapaknan
informasi apa yang diperlukan. Jenis informasi ini menentukan data ekonomi mana
yang akan dikumpulkan dan diproses oleh system akuntansi. Akhirnya, system
akuntansi akan mengeluarkan laporan yang menyajikan informasi-informasi pokok
kepada pemakainya.
Pemakai
informasi akuntansi bias digolongkan menjadi dua kelompok , yaitu :
1.
Pemakai
Informasi Akuntansi Secara Intern
Adalah
pimpinan atau manajer perusahaan, para manajer adalah pihak yang sangat
tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi.
2.
Pemakai
Informasi Akuntansi Secara Ekstera, yaitu :
v Pemilik
v Kreditor
v Pemerintah
v Karyawan
v Investor
KEGUNAAN AKUNTANSI
a. Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi
keuangan perusahaan) yang akurat sehingga pemakai dapat mengambil keputusan
dengan tepat.
b. Untuk memberikan pertanggung jawaban
manajemen kepada para pemilik perusahaan
c. Untuk mengetahui perkembangan
perusahaan dari tahun ke tahun (maju mundurnya perusahaan)
PRINSIP AKUNTANSI DI INDONESIA
Menurut prinsip akuntansi di
Indonesia, tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan pada dasarnya untuk
menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Tujuan
Umum laporan keuangan, yaitu :
1) Memberikan informasi keuangan yang
dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.
2) Memberikan informasi yang dapat
dipercaya mengenai perubahaan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiaban)
suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3) Memberikan informasi keuangan yang
membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba.
4) Memberikan informasi penting lainnya
mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan.
5) Mengungkapkan sejauh mungkin
informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
kebutuhan pemakai laporan.
Tujuan
Kualitatif, yaitu :
ü Relevan
ü Dapat dimengerti
ü Daya uji
ü Netral
ü Tepat waktu
ü Daya banding
ü Lengkap